benihbaik_2020-07-2815959189815f1fca85dce71.jpg
Kemanusiaan

Temani Ibu Jamu Gendong EMPU Lewati Pandemi

Rp 3.069.038 dari Rp 593.400.000

Berakhir

Penggalang Dana

user
BenihBaik ceklis Identitas terverifikasi

Hai TemanBaik, EMPU mengajak TemanBaik semua ikut peduli pada Ibu Jamu Gendong di Tangerang (Serang, Banten), Sragen (Jawa Tengah), Yogyakarta, Ambon (Maluku), Palu (Sulawesi Tengah), Temanggung (Jawa Tengah), Batu/Malang (Jawa Timur), Sumenep, Madura (Jawa Timur) untuk mewujudkan mimpi bisa lebih mandiri dan sejahtera. 


EMPU merupakan komunitas Serat dan Fesyen Berkelanjutan yang bekerja untuk memperjuangkan kelompok rentan dan marjinal, serta melakukan pendampingan dan pemberdayaan bagi para Ibu Jamu Gendong. 



Selain penerapan protokol kesehatan Ibu Jamu Gendong selama pandemi, EMPU juga membuat gerakan pemberdayaan Ibu Jamu Gendong di beberapa wilayah, antara lain Ibu di Ambon, Sumenep Madura, Palu, Yogyakarta, Sragen, Tangerang, Batu Malang, dan Temanggung. Khusus untuk Ibu Jamu yang berada di Ambon pada umumnya adalah kepala keluarga yang suaminya kembali ke Jawa Tengah setelah konflik berdarah Ambon pada tahun 1987 sampai 2001. 


Harapannya Ibu Jamu Gendong bisa memproduksi jamu yang menyehatkan dan higienis, serta Ibu Jamu terlindungi, sejahtera, dan mandiri. Sebelumnya EMPU berbagi masker pada masyarakat dan APD untuk tenaga medis. 



Sejak Covid-19 merebak di Indonesia, harapan adanya obat dan jamu yang bisa menjaga imunitas dan kesehatan bermunculan. Ibu Ngainah, seorang Ibu Jamu Gendong di Desa Kroyo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen menjadi populer karena menjual "Jamu Corona". “Jamu Corona” ini terbuat dari empon-empon seperti kunyit, jahe merah, sereh, temulawak, kayu manis, kulit manggis, dan gula batu. Minimal, 20 orang pelanggan "Jamu Corona" dia layani setiap hari.



Pengalaman serupa dialami banyak penjual Jamu Gendong di Karangmalang dan wilayah lain di Indonesia. Bahkan, berbagai menu Jamu Gendong dengan wajah baru dan modern juga ditemukan pula di kota-kota besar. 


Sayangnya, tak semua penjual Jamu Gendong punya nasib moncer saat ini. Masih terdapat citra Jamu Gendong yang jorok dan kurang memperhatikan higienitas dalam proses produksinya. Laris manisnya Jamu Gendong di masa pandemi membuat ketersediaan empon-empon terbatas. Juga banyak Ibu Jamu Gendong mengeluh kekurangan modal, bahkan harus berhenti berjualan. Ada juga yang terpaksa gulung tikar karena tak bisa berjualan akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).



Dukungan TemanBaik sangat berarti bagi para Ibu Jamu Gendong ini. Teman Baik bisa berdonasi melaui BenihBaik.com sebagai wujud dukungan bagi mereka. 


Dana yang terkumpul akan digunakan untuk mengolah tanah tempat menanam empon-empon, pembangunan dapur sehat di rumah para Ibu Jamu Gendong, peralatan kerja seperti panci stainless steel, ‘blender',  gerobak jamu, botol jamu, sepatu dll. Pun untuk memenuhi kebutuhan kemasan yang higienis dan menarik hingga pemasaran online dan pengembangan bisnis jamu.



Ayo kita support Ibu Jamu Gendong agar bisa kuatkan ekonomi keluarga dan mengembangkan bisnis jamu gendong. Tanam kebaikan selagi masih ada kesempatan.

pak

Belum ada aktivitas terbaru penggalang dana

Fundraiser

gamber-fundraiser

Bantuan itu bukan sekadar uang lho, TemanBaik!

Dengan menjadi Fundraiser, kamu bisa mengumpulkan uang untuk galang dana ini dengan mengetuk hati teman-temanmu yang ingin membantu.

Bantu Campaign Lainnya