Panggilan Mendesak

camp
Keagamaan

Sedekah Bantu Yatim di Panti Asuhan Al Haddad Semarang

Kami prihatin dengan keadaan masyarakat di sekitar wilayah ini, selain itu kami memperhatikan kalau kepedulian anak-anak muda yang kurang terhadap pendidikan agamanya. Oleh karena itu kami tergerak untuk bisa membantu masyarakat sekaligus mengajak anak-anak muda untuk sadar akan pentingnya pengetahuan agama.Assalamualaikum TemanBaik, kami dari Yayasan Panti Asuhan Al Haddad, Kabupaten Semarang. Sejak 2020 lalu yayasan ini sudah berdiri, kami mengasuh 11 anak dengan usia yang beragam. Di panti kami melaksanakan banyak kegiatan, seperti menyelenggarakan pendidikan Quran di kampung sekitar yayasan, pesantren Ramadhan dan buka bersama, santunan kepada fakir miskin sekitar yayasan, atau kegiatan pengajian selapanan bersama warga sekitar.Hingga saat ini kami masih menyewa rumah warga untuk segala kegiatan sehari-hari, keadaan semakin berat dengan datangnya pandemi. Kebutuhan kami semakin bertambah, untuk kebutuhan sekolah, makan, beribadah, dan lain sebagainya.Kami mengajak TemanBaik untuk bisa membantu di sini memenuhi kebutuhan operasional yayasan sehari-hari supaya anak-anak bisa bertumbuh dan belajar lebih optimal lagi. TemanBaik, sedikit bantuan dari kamu akan sangat berarti bagi para penghuni di yayasan ini, mari kita sama-sama ulurkan tangan, memberikan bantuan dengan cara:Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiPilih metode pembayaran, kalau ingin lebih praktis kamu bisa berdonasi dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay, atau kamu juga bisa berdonasi dengan cara transfer antar bank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).
Dana terkumpul Rp 2.467.027
6 hari lagi Dari Rp 80.432.000
Donasi
camp
Kemanusiaan

Alirkan Pahala Sedekah Untuk Orangtua

Halo TemanBaik,Dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian masyarakat Indonesia ternyata masih dirasakan hingga kini bagi sebagian orang. Banyak orang-orang yang kesulitan untuk bangkit dari keterpurukannya, salah satunya terjadi pada para lansia di wilayah Subang.Para orang tua di wilayah Subang ini rata-rata berjuang di usia senja untuk kebutuhan keluarga. Ada pula yang tidak bekerja karena memang tidak memungkinkan kondisinya. Para lansia ini rata-rata bekerja serabutan, buruh tani, kuli bangunan, pedagang asongan, dan pekerja kasar lainnya.Salah satu pejuang tersebut bernama Bapak Hera Arif Rahman, seorang kepala keluarga yang mencari nafkah untuk istri dan anak-anaknya. Pak Hera divonis mengidap penyakit tumor tulang dan dengan berat hati kakinya harus diamputasi pada 2020 silam.Meski sekarang memiliki keterbatasan, tetapi Pak Hera tak patah semangat untuk menjalankan perannya sebagai tulang punggung keluarga. Saat ini Pak Hera berjualan serabi di depan rumahnya dengan penghasilan seadanya.Sebagai lembaga sosial yang mengelola zakat, infak dan sedekah berbasis pelayanan dan pemberdayaan masyarakat, yayasan Assyifa Peduli ingin mengajak Teman Baik untuk membantu para yatim dan lansia di wilayah Subang.Target keseluruhan penerima manfaat adalah 275 orang dan akan diberikan sembako secara merata. Penerima manfaat tersebut mulai dari usia 50 sampai 80 tahun. Mereka merupakan para jompo, janda tua, pekerja serabutan hingga dhuafa yang hidup serba kekurangan.#TemanBaik, mari bersama-sama kita bantu para perjuang tangguh lansia di wilayah Subang agar bisa membahagiakan keluarganya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 784.007
7 hari lagi Dari Rp 50.000.000
Donasi
camp
Anak

Gagal Ginjal Stadium 5 Menyerang Brilian hingga Koma 2 Hari

Brilian Immanuel Marpaung (14 tahun) terlihat sehat, tubuhnya bugar, senyumnya tulus, dan menyenangkan. Namun di balik itu, Brilian ternyata menderita gagal ginjal stadium 5.Sebelumnya, Brilian hanya mengalami pusing, kehilangan nafsu makan, dan muntah berkali-kali. Kakinya juga terlihat membengkak. Melihat ini, saya sebagai orang tuanya langsung membawanya ke Rumah Sakit Koja. Di sana dia langsung diberi oksigen.Dokter di RS Koja kemudian memeriksa Brilian. Saya kaget setelah dokter bilang bahwa Brilian menderita gagal ginjal stadium 5. Kondisi Brilian menjadi kritis dan harus dirawat di PICU selama 1 minggu. Dokter pun kemudian memperbolehkan Brilian pulang. Baru saja diperbolehkan pulang ke rumah, Brilian langsung drop hingga dia akhirnya dirujuk ke PICU RS lebih besar. Napas Brilian begitu sesak karena terhalang oleh cairan di paru. Rupanya, ginjalnya tak lagi bisa menyaring darah hingga semua berujung tragis.Saluran pernapasan tak bisa ditolong oleh oksigen, hingga setelah keluar dari PICU ia harus masuk PICU lagi bahkan sampai koma selama 2 hari. Saat ini, Brilian diharuskan menjalani terapi cuci darah rutin seminggu 2 kali. Harapan saya Brilian bisa sembuh dari penyakit gagal ginjal kronis agar bisa beraktifitas seperti sebelumnya, bermain bersama teman-teman tanpa harus merasakan rasa sakit dan bolak-balik ke rumah sakit. Brilian memiliki cita-cita yang tinggi yaitu sebagai seorang polisi. Dengan kondisi yang sakit seperti ini tidak mematahkan semangat Brilian untuk mengejar cita-citanya tersebut.Bantu Brilian dengan cara klik Donasi Sekarang 
Dana terkumpul Rp 1.170.008
12 hari lagi Dari Rp 50.000.000
Donasi

Pilihan Campaign