Panggilan Mendesak

camp
Kemanusiaan

Inspiratif! Mantan Preman Ingin Bangun Gereja dan Sekolah Gratis di Pedalaman Riau

Pengalaman hidup yang pahit membuka mata Ronny untuk menjadi perantara tangan Tuhan, membangun rumah ibadah dan sekolah gratis di pedalaman Riau.Hai TemanBaik, Aku Ronny Angky Kapojos (40th), seorang mantan preman, yang kini menjadi pendeta di gereja pedalaman Riau. Dari umur 14 tahun, aku sudah meninggalkan keluargaku, karena kekerasan yang aku alami. Aku juga sempat terjerumus di kehidupan yang gelap, sampai aku masuk penjara. Tuhan itu baik, di tahun 2014 aku dinyatakan bebas setelah 6 tahun berada di tahanan.Singkat cerita, aku diajak ke pedalaman untuk berkunjung ke tempat ibadah yang terlihat seperti gubuk tua yang sudah rapuh dan hampir roboh. Para jemaat harus berjalan kaki melewati hutan dan gambut, selama 4 jam hanya untuk beribadah. Hatiku lalu tergerak, untuk membangun rumah ibadah yang dekat pemukiman, setelah melihat perjuangan para jemaat. Selain itu, aku juga ingin mendirikan sekolah gratis. Belum ada sekolah di sini, kalau ada pun, harus jalan kaki dulu selama 2 jam. Meskipun mereka berada di pedalaman, tapi aku ingin anak-anak di sini mendapatkan pendidikan yang layak, fasilitas MCK, dan  air yang bersih.TemanBaik, aku butuh dukungan kalian untuk bisa membangun sekolah gratis dan rumah ibadah di Siak - Riau, tempat pelayananku saat ini. Kalau TemanBaik mau membantu, bisa klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul Rp 23.443.022
7 hari lagi Dari Rp 150.000.000
Donasi
camp
Kemanusiaan

Bantu Lansia untuk Mendapatkan Hidup yang Layak

Pak Serimah, lansia kelahiran 1960, yang tinggal di Dusun Kerepet Desa Perampuan Kecamatan Labuapi, Lombok Barat (Lobar), mengalami kesulitan hidup karena mereka memiliki banyak keterbatasan. Bayangkan lansia ini harus tinggal di gubuk yang tidak layak huni hingga usia senja mereka. Di tengah pemukiman padat orang, terdapat gua yang dihuni oleh Pak Serimah. Bangunan di sekitarnya hampir semuanya layak huni. “Itu (bekas rumah) sudah dirobohkan, dibangunkan sama anak saudara kami yang tinggal di  Tembowong Sekotong, dulu kami tinggal di gubuk itu,” tuturnyaAnak dari saudaranya sangat sedih ketika melihat gubuk yang ditinggalinya. Dia segera membangun gubuknya untuk menjadikannya lebih baik dan nyaman. Sebelum ini, ia tinggal di gubuk reyot yang sangat buruk selama bertahun-tahun. Dulunya, ketika kuat bekerja ia sehari-hari menjadi penjual rokok keliling hingga kantor walikota Mataram.  “Tapi sekarang berhenti, karena kaki saya sudah tidak kuat jalan,” imbuhnya.Karena dia tidak dapat bekerja lagi untuk mencari nafkah keluarga, hidupnya semakin sulit. #TemanBaik, yuk kita ulurkan tangan untuk membantu Papuq Sarimah untuk bisa mendapatkan hidup yang layak dengan cara Donasi Sekarang pada link di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 739.012
1 hari lagi Dari Rp 20.000.000
Donasi
camp
Kemanusiaan

Memberdayakan Anak Down Syndrome lewat Karya bersama Carys Cares

Halo teman-temanPerkenalkan namaku Carys Mihardja atau sering disapa Carys, aku sangat concern sekali dengan isu anak-anak down syndrome.Awal mula aku tertarik dengan hal ini, waktu itu aku sempat menghadiri acara Hari Down Syndrome Sedunia, aku berkumpul bersama mereka dan di situ aku melihat keceriaan, keramahan mereka dan rasanya happy banget.Tapi, dibalik keceriaan itu, ada satu hal yang cukup mengganggu pikiranku sejak lama, yaitu pandangan buruk tentang anak-anak down syndrome.Aku sangat khawatir sekali dengan kondisi sekarang terhadap anak-anak down syndrome, apalagi soal stigma negatif yang melekat dengan mereka, padahal kenyataanya tidak seperti orang-orang pikir.Karena buat aku, setiap anak itu unik, mereka punya kelebihan masing-masing walaupun mereka memiliki keterbatasan, aku yakin kalau mereka juga manusia biasa seperti kita dan juga bisa berkreasi.Maka dari itu, aku sangat tertantang untuk membuat sesuatu yang sekiranya dapat mengubah stigma orang-orang terhadap anak down syndrome.Setelah aku pulang dari acara tersebut dan mempelajari tentang masalah yang mereka hadapi. Akhirnya, sekitar tahun 2018 aku mendirikan yayasan Carys Cares, harapannya dengan adanya ‘rumah’ ini bisa menghapus stigma buruk dan mampu memberdayakan anak-anak penderita down syndrome melalui Rumah Ceria Down Syndrome di Ragunan, Jakarta Selatan.Di Carys Cares aku sama anak-anak down syndrome buat kreasi seperti lukisan dan cinderamata seperti tas, masker wajah, dompet dan asesoris lainnya. Tentunya, ini bukan sekadar produk biasa, tapi punya nilai yang tinggi.Supaya aku dan teman-teman di sini tetap semangat berkarya, aku butuh bantuan dari teman-teman semua. Tujukkan dukungan teman-teman dengan cara :Klik “Donasi Sekarang”Isi NominalnyaPilih Metodenya. Donasi bisa lewat OVO, DANA, LinkAja, BCA KlikPay, KlikBCA, BRI E-Pay Sakuku, Go-Pay dll. Bisa juga lewat Transfer Bank (BCA, Mandiri, BRI, BNI). Atau lewat Kartu Kredit. Semoga dukungan dari teman-teman baik semua bisa membantu melawan stigma buruk dan bisa memberdayakan anak-anak down syndrome di seluruh Indonesia. Salam,Carys Cares
Dana terkumpul Rp 16.345.070
8 hari lagi Dari Rp 100.000.000
Donasi

Pilihan Campaign